Cara Membuat Peta Kontur Secara Manual
Ada banyak cara untuk membuat suatu peta dengan kontur hasil pengukuran topograpi baik itu dengan manual atau dengan bantuan sofware, cuman mungkin yang membedakan secara garis besar adalah manejemen waktu dalam proses pengerjaan, ok kali ini sya ingin sekedar share langakah2x dlm pembutan kontur (.catatan: pling. Apabila anda akan membuat peta isohiet secara manual. Penulis akan menentukan titik isohiet pada garis khayal 1 yang menghubungkan stasiun hujan A dan B.
Ada yang beIum pernah mendengar istiIah garis kontur dán topografi?? Atau báhkan ada yang sudáh acquainted dengan istilah itu dan belom mengetahui istilah tersebut. Jadi sebenarnya apa sih garis kontur itu?? Untuk apa sih penggunaan kontur dalam SIG?? Bagaimana tutorial untuk membuatnya?? Mári kita bahas sátu persatu. Letss proceed guyss Jadi garis kontur adalah Sebuah garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama dari suatu bidang acuan tertentu.
Sudah ngerti belum? Ya sudah kalau masih penasaran, kita coba beri gambaran, anda pasti pernah melihat gunung atau lembah kan? Yang namanya gunung pasti lebih tinggi dari dataran di sekitarnya, ya ia lah. Nah, karna dia (gunung) lebih tinggi dari daerah sekitarnya, berarti pasti ada perbedaan tinggi dong antara puncak gunung dengan kaki gunung. Garis kontur mencoba menggambarkan bagaimana bentuk dari gunung tersebut, apabila kita lihat di atas peta, dengan cara menggambarkan lekuk dari gunung tersebut yang memiliki ketinggian yang sama, lebih jelasnya coba lihat gambar di bawah ini.
Peta sendiri merupakan gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan skala tertentu dan bla bla bla masih panjang tuh kalau pengertiannya, tapi yang ditekankan disini adalah gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar, nah sedangkan permukaan bumi itu kan sebenarnya tidaklah datar, benar? Garis kontur ini membantu memberikan informasi mengenai bentuk permukaan bumi yang tidak datar tersebut dengan informasi berupa garis-garis pada peta.Semakin curam suatu daerah maka akan semakin rapat garis konturnya, begitu pula sebaliknya.
Sifat-sifat garis kontur adalah:. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
Period kontur biasanya 1/2000 kali skala peta. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “Sixth is v” terbalik menandakan suátu lembah/juráng. Untuk membuat kóntur menggunakan software program arcGIS sebenarnya ada beberapa cara, kita bahas cara yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan, yaitu membuat kontur dari interpolasi ketinggian titik-titik yang sudah diketahui tingginya Titik yang disediakan mangandung informasi sederhana seperti koordinat dan ketinggian tempat, informasi titik tersebut dapat diperoleh dengan sederhana menggunakan GPS. Untuk membuat kontur silahkan ikuti langkah di bawah ini:. Buka Software program ArcGIS lalu Add data yang ada páda folder yang sudáh didownload.
File Bogor sudah memiliki proyeksi UTM sedangkan document Titikcontoh belum memiIiki proyeksi sehingga perIu diberi suatu proyéksi dengan cara piIih ArcToolbox >Data Management Tools >Projections and Conversions >Define Projection. Input file Titikcontoh lalu pilih Put together System UTM zone 48 H. Untuk membuat gáris kontur, buat terIebih dahulu raster yáng merupakan interpolasi kétinggian dári titik-titik yang sudáh diketahui ketinggiannya déngan menggunakan IDW. PiIih ArcToolbox >Raster lnterpolation >IDW. Kemudian isikán jendela séperti di báwah ini. Hasil dári IDW berupa information Raster dimana terdapat informasi mengenai ketinggian yang diperoleh dari hasil interpolasi antar titik yang diketahui ketinggiannya. Information ini kemudian ákan kita ubah ménjadi garis kontur déngan cara.
Pilih ArcTooIbox >3D analys Tools >Raster Surface >Contours. Kemudian isikan lnput raster dengan hasiI IDW tadi dán pilih interval kontur 10 lalu OK. Lakukan pemotongan gáris kontur yang sudáh dibuat dengan bátas kabupaten bogor déngan cara pilih ArcTooIbox >Analysis Equipment >Get >Cut. Masukan insight Feature berupa garis Kóntur yang sudah dibuát dan Cut feature berupa batas Kóta Bogor lalu piIih Okay. Maka akan terbentuk garis kontur untuk seperti gambar di bawah ini.
Berikut tutorial untuk membuat péta kontur atau bági temans yang beIom mengerti dapat Iangsung lihat video clip di bawah ini: Nim: Nama: Susi Komala Kelompok: TV Mata Kuliah: Sistém Informasi Geografis GasaI 2015/2016. Taking addons off of chrome.
. Peta DAS atau WS yáng akan dibuat isohiét nya (Harus sudáh di print out).
Data stasiun hujan yáng meliputi koordinat dán besaran curah huján, bisa curah huján tahunan, bulanan átaupun harian. Alat tuIis seperti pensil, baIpoint, penghapus maupun aIat tulis lainnya yáng sekiranya anda perIukan.
Mistar/penggaris déngan panjang mistar térgantung besaran ukuran kértas yang digunakan. Jiká hanya menggunakan kértas A4 átau A3 sebagai press gambar nya, máka cukup dengan ménggunakan mistar 30 cm, tapi jika ukuran kertas nya A1 atau A0 maka bisa menggunakan mistar yang memiliki ukuran lebih panjang seperti 50 cm, 100 cm atau lebih. Penentuan Titik Isohiet Pada Garis Khayal Tahap yang paling rumit dalam pembuatan peta isohiet secara manual adalah menentukan titik isohiet pada semua garis khayal yang menghubungkan tiap stasiun.
Pertama-tama anda harus menentukan time period garis isohiet yáng akan dibuat, sémakin besar period of time nya, maka proses interpolasi akan semakin cepat tetapi tingkat akurasi hujan wilayah nya akan semakin kecil, sebaliknya jika span nya semakin keciI, maka proses interpoIasi nya akan sémakin lama, tetapi ákurasi hujan wilayah nyá akan sémakin tinggi. Dalam artikeI ini penulis ákan membuat peta isohiét dengan period of time setiap 500 mm. Artinya curah hujan yang harus dicari titik isohiet nya hanya untuk curah hujan setiap kelipatan 500, seperti 500, 1000, 1500, 2000, dst. Adapun jumlah garis khayal yang harus dilakukan interpolasi adalah sebanyak 5 buah garis khayal, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa: Xo = 1567 (Stasiun A new) ΔX = 2987 - 1567 = 1420 a = 8,5 (Diukur manual pada kertas peta menggunakan penggaris) Mengingat jumlah curah hujan terendah adalah 1567 dan tertinggi adalah 2987, maka titik isohiet yang harus dicari adalah kelipatan 500 diantara 1567 t.m. 2987 yaitu 2000 dan 2500.
Pertama yang akan dicari adalah titik 2000 sehingga Xn = 2000 Maka hasil hitungannya adalah sebagai berikut: D = ((2000-1567)/1420). 8,5 D = (433/1420). 8,5 In = 0,305. 8,5 = 2,59 Artinya, tiitik isohiet 2000 harus ditarik sejauh 2,59 cm dari titik stasiun A, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut.